Kontroversi dan Kesombongan adalah Jualan Olahraga Tarung

10 October 2018 | Tags: , , , ,


Tinju merupakan olahraga yang mengalami penurunan pamor belakangan ini. Penurunan pamor tinju ditunjukkan dengan keputusan  stasiun televisi berbayar HBO untuk menghentikan program tinju. Padahal sebelumnya HBO berkecimpung di dunia tinju selama 45 tahun atau sejak 1973.

Kontroversi dan Kesombongan adalah Jualan Olahraga Tarung

Menurut Mike Tyson yang merupakan mantan juara tinju kelas berat,  figur petinju saat ini terlalu baik, individu yang baik. Tidak sekontroversial pada generasi sebelumnya. Dengan kata lain selain kemampuan bertarung, kontroversi dan kesombongan adalah jualan olahraga tarung.

Kilas balik ke belakang apa yang dikatakan Mike Tyson ada benarnya. Pertandingan tinju pada era-nya ramai. Disamping persaingan yang ketat, “pertarungan” diluar ring juga tidak kalah ramainya.

Siapa yang tidak kenal Muhhamad Ali. Petinju lagendaris yang sebelumnya bernama Cassius Clay  merk dagangnya adalah “Si Mulut Besar“. Ungkapannya yang sering dia ucapkan dan terkesan sombong: “Saya yang terhebat! Saya yang terhebat! Sayalah raja dunia ini”.

Floyd Mayweather sendiri merk dagangnya adalah The Money. Dari julukannya dan gayanya diatas ring kadang kita berguman dalam “betapa sombong orang ini”.

Naseem Hamed, mantan juara tinju asal Inggris, gaya tinjunya yang suka memprovokasi sering bikin lawannya kesal. Dan yang sering kita lihat dari petinju yang mendapat julukan “THE PRINCE” adalah iringan entertaint begitu memasuki ring tinju.

Bahkan yang mungkin bisa memanaskan hubungan kedua negara, sebelum pertandingan melawan Jorge Luis González (petinju kuba), Riddick Bowe sampai bilang: “Akan kupukul Fidel Castro”.  Seperti yang kita ketahui Fidel Castro adalah Presiden Kuba waktu itu yang berani menentang Amerika Serikat dengan lantang.

Pada olahraga tarung lainnya seperti UFC, kita sering menyaksikan petarung-petarung yang kesannya angkuh seperti: Anderson Silva, Conor McGregor, Jon Jones. Dampaknya olahraga ini mulai memiliki kenaikan jumlah penggemar.

Dalam pertandingan #UFC 229 tanggal 7 Oktober 2018  yang mengadirkan pertarungan antara Conor McGregor vs Khabib Nurmagomedov, beberapa hari sebelum pertandingan diwarnai dengan aksi pelemparan Bus, tawaran minum bir kepada Khabib oleh McGregor dan saling provokasi pada saat timbang badan. Dan sehabis pertarungan, tambah ramai karena terjadi perkelahian antara Khabib dengan tim dari McGregor. Diluar isu Agama yang muncul, perhatian publik  kepada duel yang dimenangkan oleh Khabib Nurmagomedov menjadi sangat tinggi. Orang yang sebelumnya sama sekali tidak pernah melihat olahraga UFC jadi penasaran dan mencari informasi seputar pertarungan tersebut dan mengulasnya di akun sosial media. Dari sisi bisnis ini sangat bagus sekali. Tidak tertutup kemungkinan UFC akan menggelar REMATCH Conor McGregor vs Khabib Nurmagomedov 2 yang berpotensi mengeruk pundi-pundi dollar dalam jumlah  besar.

Pertanyaanya, apakah mereka sombong? Kalau kita lihat di atas ring mungkin ya, tapi diluar olahraga yang digelutinya mungkin mereka adalah sosok yang berbeda. Dan sangat disarankan kalau kita penikmat olahraga ini hilangkan KEBAPERAN, karena bisa berujung kecewa.

Selain kekuatan dan teknik bertarung yang baik, kesombongan dan kontroversi adalah semacam barang dagangan yang menyebabkan olahraga tarung jadi ramai. Ditambah perang urat saraf, dan “pertarungan kecil” pada sesi timbang badan menjadikan penonton tidak sabar untuk menyaksikan pertandingan. Dan itu yang diharapan oleh promotor dan media. Potensi penjualan PPV (Pay Per View) menjadi tinggi, keuntungan bisa mencapai Triliunan, dan banyak yang kecipratan.

Petarung sendiri baik yang kalah maupun menang akan mendapatkan ganjaran bayaran yang tinggi. Semakin tinggi LEVEL KESOMBONGAN dan KONTROVERSI-nya semakin besar potensi dagangannya akan terjual.

#SalamOlahraga #JanganBaper

 

Komentar via Facebook tentang Kontroversi dan Kesombongan adalah Jualan Olahraga Tarung

Komentar tentang Kontroversi dan Kesombongan adalah Jualan Olahraga Tarung

Silahkan tulis saran, komentar dan pertanyaan dibawah!

Your email address will not be published. Required fields are marked *